Struktur, Ciri, Bentuk dan Pengertian Bakteri

Hallo sobat agipoil.co.id kali ini kita berjumpa lagi dengan kami para murid nusantara, kali ini kami akan membahas tentang Struktur, Ciri, Bentuk dan Pengertian Bakteri akan kami sajikan secara lengkap dan mudah di pahami buat para murid, untuk lebih jelasnya mari simak artikel kami kali ini

Pengertian Bakteri

Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik).

Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop.

Barulah setelah abad ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang.

Struktur Bakteri

  1. Kapsul Dan Lapisan Lendir

Kapsul adalah selaput licin yang terdiri dari polisakarida dan terletak di luar dinding sel. Kapsul merupakan bagian asesori dari bakteri berfungsi melindungi bakteri dari suhu atau kondisi lingkungan yang ekstrim dan sebagai tempat penumbunan nutrien..

Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul. Hanya bakteri yang patogen yang memiliki kapsul.

  1. Flagela

Alat gerak pada bakteri berupa flagela atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagela memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.

Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang menyebabkan flagela berotasi.

Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak. Flagella memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu:

  • Monotrik : bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
  • Lofotrik : bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
  • Amfitrik : bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
  • Peritrik : bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
  1. Dinding Sel

Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi sel dari tekanan turgor yang disebabkan tingginya konsentrasi protein dan molekul lainnya dalam tubuh sel dibandingkan dengan lingkungan di luarnya.

Dinding sel bakteri berbeda dari organisme lain. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terletak di luar membran sitoplasmik. Peptidoglikan berperan dalam kekerasan dan memberikan bentuk sel.

Ada dua tipe utama bakteri berdasarkan kandungan peptidoglikan dinding selnya yaitu Gram positif dan Gram negatif.

  1. Membran Sel

Tersusun atas molekul lemak dan protein. Membran sel bersifat semipermeable dan berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.

  1. Sitoplasma

Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, dan mineral-mineral. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.

  1. Granula

Granula berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

  1. Kromosom

Tidak seperti eukaryota, kromosom bakteri tidak dikelilingi membran-bound nucleus melainkan ada di dalam sitoplasma sel bakteri.

Ini berarti translasi, transkripsi dan replikasi DNA semuanya terjadi di tempat yang sama dan dapat berinteraksi dengan struktur sitoplasma lainnya, salah satunya ribosom.

  1. Vakuola Gas

Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah dalam air.

  1. Pili Dan Fimbria

Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dari Proteobacteria.

Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di seluruh permukaan sel bakteri. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri

  1. Plasmid

Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya.

Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.

  1. Ribosom

Semua prokaryota memiliki 70S (di mana S = satuan Svedberg) ribosom sedangkan eukaryota memiliki 80S ribosom pada sitosol mereka.

  1. Endospora

Endospora bentuk istirahat dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.

Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia.

Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru, misal pada bakteri Clostridium dan Basilus.

Ciri – Ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :

  1. Organisme multiselluler
  2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
  3. Umumnya tidak memiliki klorofil
  4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
  5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
  6. Hidup bebas atau parasit
  7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
  8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan

Morfologi Pada  Bakteri

Bentuk Bakteri

Sel-sel bakteri memiliki beberapa bentuk. Menurut morfologinya bakteri dapat dibedakan menjadi 3 bentuk utama, yaitu:

  • Bakteri Berbentuk Bulat (Coccus)

Bakteri berbentuk bulat atau bola dinamakan kokus (Coccus), dibedakan menjadi:

  1. Monokokus (Monococcus), yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
  2. Diplokokus (Diplococcus), yaitu bakteri berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnya Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
  3. Streptokokus (Streptococcus), yaitu bakteri bentuk bbola yang berkelompok memanjang membentuk rantai.
  4. Sarkina (Sarcina), yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat sehingga bentuknya mirip kubus.
  5. Stafilokokus (Stafilococcus), yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelompok sel tidak teratur, sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur.

 

  • Bakteri Berbentuk Batang (Bacillus)

Bentuk basilus dapat dibedakan atas:

  • Basil tunggal (Monobasil), yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal, misalnya Salmonella typhi penyebab penyakit tifus.
  • Diplobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
  • Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
  • Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk rantai benang panjang, misalnya Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.
  • Bakteri Berbentuk Spiral (Spirillum)

Bakteri berbentuk melilit atau spiral ada tiga macam bentuk spiral, yaitu sebagai berikut:

  • Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral yang sel tubuhnya kaku, misalnya Spirillum.
  • Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
  • Spirochaeta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur. pada saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.

 

Ukuran Bakteri

Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. untuk menyelidiki ukuran bakteri, dalam pemeriksaan mikrobiologis biasanya digunakan satuan micron (diberi symbol huruf μm), seperti pada pengukuran virus.

Bakteri yang biasa diteliti di laboratorium kebanyakan berukuran antara 0,5 – 2 μm lebarnya dan 1 – 5 μm panjangnya. Ukuran-ukuran yang menyimpang dari ketentnuan tersebut banyak pula. Pada dasarnya bakteri yang umurnya 2 sampai 6 jam memiliki ukuran lebih besar dari pada bakteri yang umurnya lebih dari 24 jam.

Dahulu, pengukuran ini dilakukan dengan jalan membandingkan ukuran butir darah merah, yang pada waktu itu sudah diketahui besarnya.

Sekarang pengukuran yang lebih tepat dilakukan dengan alat micrometer yang diletakkan pada lensa okuler, dan skala yang terdapat pada micrometer ini dibandingkan dengan micrometer yang diletakkan pada kaca objektif (stage micrometer).

Di samping itu, bidang penglihatan dapat ditaksir dari pembesaran yang diperoleh dari mikroskop yang digunakan, seperti yang terlihat pada Tabel berikut:

Lensa Objektif Perbesaran Diameter bidang penglihatan

  • Objektif 16 mm (2/3 in) 100 2,10 mm
  • Objektif 4 mm (1/6 in) 440 0,40 mm
  • Obejktif rendam minyak 1,8 mm (1/12 in) 950 0,20 mm

 

Struktur Sel Bakteri

Dalam pembahasan ini akan dibahas terlebih dahulu mengenai struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik untuk dijadikan sebagai perbandingan secara strukturnya.

Beberapa perbedaan sel prokariotik dan eukariotik secara struktur selnya terdapat dalam table berikut ini.

  • Cirri Pembeda Sel prokariotik (Bakteri) Sel eukariotik
  • Dinding sel + – / +
  • Membrane sitoplasma (Membran sel) + +

Bagian sitoplasma:

  • Retikulum endoplasma
  • Badan golgi
  • Mitokondria
  • Ribosom
  • Kloroplas
  • vakuola
  • Mesosom
  • Mikrotubulus
  • Miktofilamen

Pada tiap tingkatan, struktur sel prokariotik lebih sederhana dari pada sel eukariotik dengan kekcualian, yaitu dinding sel mungkin lebih kompleks.

Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Di sebelah luar dinding sel terdapat selubung atau kapsul.

Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitokondria. Secara umum sel bakteri gambarnya dapat ditampilkan sebagai berikut:

Berikut akan disajikan susunan sel bakteri, berturut-turut dari dinding sel, membrane sitoplasma, dan sitoplasma.

  • Dinding Sel

Dinding sel dari suatu bakteri menentukan bentuk sel. Dinding sel bakteri amat kaku sehingga memungkinkan bakteri mengatasi kosentrasi osmosis yang sangat berbeda-beda dan sitoplasma tidak dapat mengembang melampaui batas dinding yang kaku itu.

Meskipun dinding sel bersifat permeable terhadap molekul-molekul yang besar tetapi enzim sel nuclease dan fosfatase dapat tertahan, karena enzim-enzim ini terperangkap dalam periplasma, yaitu daerah antara dinding dan membrane sel.

Spesifitas imunologis sel seringkali disebabkan karena komponen-komponen kimia dari dinding sel tersebut.

Beberapa komponen dari dinding sel seperti asam teikoat dan lipopolisakarida melindungi sel dari kegiatan lisis enzim, sedangkan zat-zat lain menentukan reaksi sel pada pengecatan Gram dan ada pula yang menarik dan mengikat bakteriofage.

Demikian pembahasan kali ini tentang Struktur, Ciri, Bentuk dan Pengertian Bakteri secara lengkap dan jelas semoga bermanfaat

Artikel Lainnya :