Unsur Lembaga Sosial Menurut Para Ahli

Lembaga Sosial

Lembaga sosial terbentuk dari nilai, norma, adat istiadat, tata kelakuan, dan unsur budaya lainnya yang hidup di masyarakat. Nilai dan norma yang baru setelah dikenal, diakui dan dihargai oleh masyarakat akan ditaati dalam kehidupan sehari-hari.

Proses tersebut akan berlanjut ke nilai dan norma sosial dan diserap oleh masyarakat dan mendarah daging. Proses penyerapan tersebut dinamakan dengan internalisasi (internalization).

Secara umum Pengertian Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma itu mencakup gagasan, aturan, tata cara, kegiatan dan ketentuan sanksi (reward and punishment system).

Sistem norma itu merupakan hasil proses yang berangsur-angsur menjadi suatu sistem yang terorganisasi yang teruji kredibilitasnya, dan teperceaya. Seperti agama adalah lembaga karena merupakan suatu sistem gagasan, kepercayaan, tata cara ibadah, dan pedoman perilaku yang dipercaya penganutnya karena dapat membawa pada kebaikan dunia dan akhirat.

Setelah itu, lama kelamaan akan berkembang menjadi bagian dari suatu lembaga. Proses yang dilewati nilai dan norma sosial baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial yang dalam masyarakat disebut dengan proses pelembagaan (institusionalized).

Lembaga Sosial Menurut Para Ahli

Ada beberapa pengertian tentang lembaga sosial beberapa ahli, antara lain :

  • Menurut Koentjadiningrat

Menurut Koentjadiningrat (1986) lembaga sosial adalah suatu sistem norma khusus yang menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap  guna memenuhi suatu kebutuhan dan keperluan khusus dari manusia dalam kehidupan masyarakat.

  • Menurut Berger

Menurut Berger,lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.

  • Menurut Polak

Menurut Polak (1964) lembaga sosial adalah lembaga kemasyarakatan.

  • Menurut Soekanto

Menurut Soekanto (2002:222) lembaga sosial adalah kumpulan norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.

  • Menurut Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto (1997) lembaga social adalah himpunan dari norma-norma yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok manusia didalam kehidupan masyarakat.

  • .Menurut Robert Mac Iver dan CH.Page

Menurut Robert Mac Iver dan CH.Page lembaga sosial adalah bentuk-bentuk kondisi-kondisi prosedur yang mapan, yang menjadi karakteristik dari aktivitas kelompok, Kelompok yang menjalankan patokan tersebut di sebut asosiasi.

  • Menurur Alvin L.Bertrand

Menurur Alvin L.Bertrand, lembaga sosial adalah kumpulan dari norma-norma sosial  yang telah diciptakan untuk dapat melaksanakan fungsi masyarakat.

  • Menurur Summer

Menurur Summer, lembaga social  jika dilihat dari sudut kebudayaan diartikan sebagai perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan budaya, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

  • Menurut Roucek dan Waren

Menurut Roucek dan Waren,lembaga sosial adalah pola-pola yang telah mempunyai kedudukan tetap atau pasti untuk mempertemukan bermacam-macam kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dari cara-cara yang sudah tidak dipungkiri lagi,untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu struktur.

Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial adalah sekumpulan norma atau kaidah yang tersusun secara sistematis yang  mengatur pendukungnya dalam rangka mewujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus.

Dan untuk memfungsikan sekumpulan norma atau gagasan perilaku itu, setiap lembaga harus memiliki beberapa asosiasi atau organisasi.

Artikel Lainnya : Fungsi dan Peran Birokrasi

Ciri dan Karakter Lembaga Sosial

Meskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang abstrak, ia memiliki sejumlah ciri dan karakter yang dapat dikenali.

Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul “Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial” (General Features of Social Institution) menguraikan sebagai berikut :

  1. Lembaga-lembaga sosial yang pola organisasi pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat dan hasil. Ini terdiri dari kebiasaan, perilaku sistem, dan unsur-unsur budaya lainnya yang tergabung dalam unit fungsional.
  2. Lembaga sosial juga dicirikan oleh tingkat tertentu permanen. Oleh karena amal adalah seperangkat norma yang berkisar pada kebutuhan dasar, maka sudah sewajarnya bila dipertahankan dan standar.
  3. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, serta lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain-lain.
  4. Ada peralatan ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga-lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, kuil dan biara untuk lembaga-lembaga keagamaan.
  5. Lembaga sosial biasanya juga ditandai dengan simbol atau simbol tertentu. Simbol seperti simbolis menarik tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah.
  6. Lembaga sosial telah menulis dan tradisi tidak tertulis yang menetapkan tujuan, aturan, dan lain-lain. Misalnya, izin untuk menikah dan hukum perkawinan bagi institusi perkawinan.

Karakter Lembaga Sosial

Sementara ahli sosial yang bernama John Conen juga mengedepankan karakteristik lembaga sosial. Menurutnya ada sembilan karakteristik (ciri khas) dari lembaga-lembaga sosial sebagai berikut.

  • Setiap lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari masyarakat.
  • Setiap lembaga sosial memiliki nilai mendasar yang berasal dari anggota.
  • Dalam lembaga sosial ada pola perilaku permanen menjadi bagian dari tradisi budaya yang ada dan diakui anggota.
  • Ada lembaga-lembaga sosial saling ketergantungan dalam masyarakat, lembaga-lembaga sosial mengubah hasilnya perubahan lain dalam lembaga-lembaga sosial.
  • Meskipun lembaga-lembaga sosial yang saling bergantung, masing-masing terdiri dari lembaga-lembaga sosial dan organisasi menjadi sempurna sekitar pola sirkuit, norma, nilai-nilai, dan perilaku yang diharapkan.
  • Ide-ide lembaga sosial yang berlaku umum oleh mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari apakah atau tidak mereka juga berpartisipasi.
  • Sebuah lembaga sosial memiliki bentuk sopan santun perilaku.
  • Setiap lembaga sosial memiliki simbol budaya tertentu.
  • Sebuah lembaga sosial memiliki sebagai ideologi atau orientasi kelompok dasar.

Artikel Lainnya : Batang : Pengertian, Ciri, Sifat, Jenis, Fungsi

Syarat Lembaga Sosial

Menurut Koentjaraningrat aktivitas manusia atau aktivitas kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut antara lain :

  • Suatu tata kelakuan yang baku, yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan maupun tertulis.
  • Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut.
  • Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks- kompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan.
  • Mempunyai perlengkapan dan peralatan.
  • Sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada kelompok- kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama.

Ciri – Ciri Lembaga Sosial

Menurut Gillin dan Gillin, terdapat ciri-ciri utama lembaga sosial antara lain sebagai berikut

  1. Pola pemikiran dan perilaku terwujud dari dalam aktivitas masyarakat bersama dengan hasil-hasilnya.
  2. Memiliki suatu tingkat kekekalan khusus. Maksudnya, suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga yang setelah mengalami proses percobaan dalam waktu yang relatif lama.
  3. Memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu.
  4. Memiliki alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. Umumnya alat ini antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya berbeda.
  5. Mempunyai lambang sebagai simbol dalam menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut.
  6. Merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis

Unsur – Unsur Lembaga Sosial

Berdasarkan pengertian-pengertian lembaga sosial diatas dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial mempunyai tiga unsur yaitu :

  1. Sistem Norma

Sistem norma merupakan sejumlah norma yang terangkai dan berkaitan satu sama lain.norma-norma ini mempunyai kekuatan mengikat yamg berbeda-beda,ada yang kuat dan ada yang lemah.

Atas dasar kekuatan mengikat ini maka dikenallah istilah kebiasaan, tata kelakuan, dan adat istiadat. Apabila norma-norma tersebut diatas dilanggar maka si pelaku akan dikenakan sanksi.

  1. Tindakan Berpola

Tindakan berpola merupakan serangkaian tindakan yang saling berhubungan satu sama lain, sehingga membentuk suatu pola yang mantap.

Dengan adanya tindakan berpola ini maka anggota masyarakat sudah mengetahui dan mengantisipasi lebih dahulu peran yang akan ditampilkan bila berhubungan dengan anggota masyarakat lainnya.

  1. Kehutuhan Manusia

Sistem norma ynag mengatur tindakan-tindakan manusia berfungsi memenuhi kebutuhan manusia.Kebutuhan manusia yang beranekaragam inilah yang menjadi dasar terbentuknya kelembagaan masyarakat yang beraneka ragam.

Artikel Lainnya : Struktur, Ciri, Bentuk dan Pengertian Bakteri

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial

Dilihat dari kekuatan mengikatnya,secara sosiologis ada empat macam norma yaitu :

  1. Cara (usage), menunjukkan suatu perbuatan
  2. Kebiasaan (folkways), menunjukkan pada perbuatan yang diulang-ulang.
  3. Tata kelakuan (mores), tata kelakuan tersebut sangat penting, karena :
  • Memberi batasan pada perilaku individu
  • Mengidentifikasi individu dengan kelompok
  • Menjaga solidaritas antar anggota masyarakat.
  1. Adat istiadat, tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.

Norma-norma tersebut diatas setelah mengalami suatu proses pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga kemasyarakatan. Proses suatu norma berkembang menjadi lembaga sosial tersebut disebut dengan instituzionalization atau pelembagaan.

Dengan kata lain proses pelembagaan adalah suatu proses yang dilewati oleh suatu norma masyarakat untuk menjadi bagian dari salah satu pranata/lembaga sosial. Suatu norma dapat menjadi pranata/lembaga sosial dalam suatu sistem sosial tertentu apabila setidak-tidaknya mempunyai tiga (3) syarat yaitu:

  1. Bagian terbesar dari warga suatu sistem sosial menerima norma tersebut
  2. Norma tersebut telah menjiwai bagian terbesar warga-warga sistem sosial tersebut.
  3. Norma tersebut mempunyai sanksi.

Fungsi dan Tujuan Lembaga Sosial

Secara umum fungsi lembaga sosial adalah digunakan untuk mengatur pergaulan hidup dengan tujaun untuk mencapai suatu tata tertib.

Sedangkan tujuan utama diciptakannya adalah untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi secara memadai, juga sekaligus mengatur agar kehidupan sosial warga masyarakat berjalan dengan lancer dan tertib sesuai denga kaidah-kaidah yang berlaku. Adapun fungsi dari lembaga sosial antara lain:

  • Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat bagimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat yang bersangkutan.
  • Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan dari perpecahan atau disintegrasi masyarakat.
  • Memberikan pegangan kepada masyakat untuk mengadakan sistem pengendalian social (sosial control) artinya sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya

Jenis Lembaga Sosial

Terdapat beberapa lembaga sosial yang sangat erat dengan orientasinya. Beberapa lembaga sosial tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Lembaga Keluarga

Lembaga keluarga merupakan lembaga sosial yang terkencil yang terbentuk atas dasar perkawinan dan hubungan darah. Macam-macam fungsi lembaga keluarga adalah sebagai berikut..

  • Fungsi reproduksi : Dalam keluarga, keturunan merupakan inti dari terjadinya sebuah pernikahan.
  • Fungsi ekonomi : Dalam keluarga, terdapat fungsi ekonomi yang dalam hal ini adalah peran ayah, namun ibu juga berperan sebagai fungsi ekonomi dalam menghidupi keluarga mereka termasuk mereka sendiri dan anak-anaknya.
  • Fungsi proteksi : Dalam keluarga, terdapat fungsi proteksi, artinya keluarga menciptakan rasa ketentaraman dan keterlindungan baik secara psikologis maupun fisik.
  • Fungsi sosialisasi : Dalam keluarga, terdapat fungsi sosialisasi yang mengajarkan anak segala hal baik berlatih dan diperkenalkan cara-cara hidup yang baik dan benar agar dapat berperan dalam masyarakat.
  • Fungsi afeksi : Dalam keluarga, terdapat fungsi afeksi yang tidak lain adalah orang tua dari anak tersebut dengan memberikan kehangantan dan kasih sayang.
  • Fungsi pengawasan sosial : Dalam keluarga, fungsi pengawasan sosial yang mengontrol segala aktivitas dan tingkah laku dalam keluarga mereka, hal ini biasanya dipegang oleh orang tua untuk mengawasi anaknya.
  • Fungsi pemberian status : Dalam keluarga, terdapat fungsi pemberian status melalui lembaga perkawinan sebagai pasangan suami istri.

Artikel Lainnya : Jenis Hingga Faktor yang Mempengaruhi Saluran Mobilitas Sosial

  1. Lembaga Politik

Lembaga politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat sebagai proses pembuatan keputusan. Macam-macam fungsi lembaga politik adalah sebagai berikut…

  • Memelihara ketertiban di dalam negeri (internal order):
  • Menjaga keamanan yang ada di luar negeri (eksternal order):
  • Mengupayakan kesejahteraan umum (general welfare)
  • Mengatur proses politik

 

  1. Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan dengan tujuan mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik. Macam-macam fungsi lembaga pendidikan menurut horton dan hunt adalah sebagai berikut…

  • Mempersiapkan untuk mencari nafkah
  • Sebagai tempat pengembangan bakat
  • Sebagai pelestari kebudayaan masyarakat
  • Tempat edukasi keterampilan agar dapat berpatisipasi dalam demokrasi
  • Memperpanjang masa remaja
  • Mempertahankan sistem sosial

 

  1. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi adalah lembaga yang mempunyai kegiatan di bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Macam-macam fungsi lembaga ekonomi adalah sebagai berikut…

  • Memberi pedoman dalam mendapatkan bahan pangan
  • Sebagai pedomn untuk menjalankan pertukaran barang atau barter
  • Sebagai pedoman mengenai harga jual beli barang

 

  1. Lembaga Agama

Lembaga agama adalah lembaga yang mengatur mengenai kehidupan manusia dalam beragama. Macam-macam fungsi lembaga agama menurut Bruce J. Cohen adalah sebagai berikut…

  • Sebagai bantuan dalam pencarian identitas moral
  • Memberikan tafsiran-tafsiran dalam membantu memperjleas keadaan lingkungan fisik dan sosial seseorang
  • Sebagai peningkatan keramahan dalam bergaul, kohesi sosial, dan solidaritas kelompok

 

  1. Lembaga Budaya

Lembaga budaya adalah lembaga publik yang terdapat dalam suatu negara yang berfungsi sebagai pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, lingkungan, seni, dan pendidikan masyarakat.

Demikian Pembahasan kali ini tentang Lembaga Sosial Secara Lengkap dan jelas, semoga bermanfaat jangan lupa di share sobat agipoil.co.id